Pages

Friday, March 20, 2015

Posisi Janin Sungsang

Posisi Janin Sungsang

Cara Mendeteksi Janin Sungsang
Letak janin yang sungsang sudah dapat diketahui pada saat usia kehamilan sudah tua.

Cara Mengetahui letak janin yang sungsang diantaranya ialah :
  1. Caranya dengan perabaan luar melalui perut, dan cara ini biasanya dilakukan oleh dokter atau bidan. bayi akan diduga sungsang bila bagian yang paling keras dan besar berada di kutub atas. Karena seperti kita tahu, kepala merupakan bagian terbesar dan terkeras dari janin.
  2. pemeriksaan “bagian dalam dengan menggunakan jari”. Cara ini pun hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan. Bila di bagian panggul ibu lunak dan bagian atas keras, berarti bayinya sungsang.
  3. Cara lain yang lebih mudah adalah dengan dilakukan ultrasonografi (USG).

Upaya untuk mengatasi bayi sungsang/membalikan posisi bayi sungsang menjadi normal


Biasanya para ibu yang janinnya sungsang dianjurkan untuk melakukan posisi bersujud,

 dengan posisi perut seakan-akan menggantung ke bawah. Bila posisi ini dilakukan dengan baik dan teratur, kemungkinan besar bayi yang sungsang dapat kembali ke posisi normal.Cara ini bisa dilakukan ibu sebanyak 2 kali saja dalam sehari, dengan waktu rata-rata 15 menit.
Kemungkinannya kembali ke posisi normal, berkisar sekitar 92 persen. Dan posisi bersujud ini tidak berbahaya karena secara alamiah memberi ruangan pada bayi untuk berputar kembali ke posisi normal, ujar Dokter Karno.

Usaha lain yang dapat dilakukan oleh dokter untuk mengubah letak janin sungsang menjadi normal adalah dengan menggunakan cara versi luar (externalcephalic versin/ECV). Sesuai dengan namanya, versi luar adalah tindakan mengubah posisi janin sungsang dari luar tubuh ibunya.

Tindakan seperti ini akan segera dihentikan bila ibu merasa sakit. Penghentian dilakukan karena kemungkinan otot rahim sensitif sehingga sewaktu diraba-raba terjadi kontraksi dan kejang. Bisa juga karena secara tak sengaja tindakan tersebut melepas plasenta, kata dr. Karno. Tak heran, versi luar tidak bisa dilakukan bila letak plasenta ada di bawah,  sebab bayi tidak mungkin bisa diputar kembali ke posisi normal.
Cara pengembalian posisi bayi sungsang Versi luar sebaiknya dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 34 minggu. Namun saat ini versi luar jarang sekali dilakukan,  karena selain bisa  membuat ibu merasa sakit , atau / dan bila dilakukan secara paksa, cara seperti ini besar kemungkinan mengakibatkan tali pusat bayi tertekan dan plasenta terganggu. Sehingga akan memberi dampak buruk pada bayi dan juga mengakibatkan kematian pada bayi. Bukan tidak mungkin bayi akan kekurangan suplai oksigen ke otaknya, terang dr.Karno.

Kondisi gawat bisa terjadi apabila cairan amnion/ketuban pecah. Sebab, begitu pecah tidak ada satu bagian dari janin sungsang yang bisa menyumbat jalan lahirnya. Pada bayi normal, bila ketuban pecah, jalan keluar air ketuban tersebut masih dapat tertutup dengan kepala bayi yang langsung turun. Sedangkan pada bayi sungsang, di antara kedua kaki terdapat celah, sehingga air ketuban itu keluar sedikit demi sedikit dan lama-lama habis.

Padahal, makin sedikit air ketuban, makin dekat hubungan antara otot dinding rahim dengan janin. Jadi, ada kemungkinan janin terjepit otot rahim ibu. Kepala janin yang besar dicengkeram oleh otot rahim dan akan mempersulit persalinan, jelas Karno. Kemudian, lanjut Karno, karena tali pusat berada di bagian depan tubuh bayi maka pada saat air ketuban itu keluar kadang-kadang bisa membawa sebagian tali pusat itu keluar ke mulut rahim. Lalu tali pusat yang keluar itu terjepit sehingga suplai makanan dan suplai oksigen untuk janin akan berkurang dan dapat mengakibatkan janin meninggal.

No comments:

Post a Comment

Bidan.info